KOTA BANDUNG, METRO JABAR.ID
Setelah pemerintah pusat dan Pemprov Jabar seia-sekata untuk New Normal yang akan dimulai 1 Juni 2020. Maka untuk menyambut masa normal baru DPC PKB KOTA Bandung akan segera melakukan konsolidasi secara masiv untuk mendapatkan masukan-masukan terbaik dari para tokoh dan pimpinan pesantren, secara kelembagaan DPC PKB Kota Bandung akan melakukan koordinasi dengan PCNU kota Bandung dan Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) kota BANDUNG.
“Hasil masukan tersebut akan didorong dalam rapat dewan agar pemerintah mengalokasikan anggaran yang maksimal kepada pondok pesantren dalam menghadapi normal baru yang segera akan diberlakukan,” ungkap H Erwin SE disela perbincangannya di Kantor Fraksi PKB DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi 30 Kota Bandung, Kamis, 28/5/2020.
H. Erwin SE selaku Ketua DPC PKB kota Bandung sekaligus anggota dewan DPRD Kota Bandung menegaskan, bahwa pesantren itu juga terdampak covid 19, sebagai lembaga pendidikan berbasis keagamaan yang sama juga seperti lembaga pendidikan lain harus diberlakukan protokol kesehatan pasca covid 19, sehingga para Kiyai, para Asatidz serta para santrinya merasa terjamin kesehatannya. Memang harus ada dukungan anggaran agar semua protokol kesehatan dapat dilaksanakan dengan baik, seperti Rapid test, Swab test bagi kiyai dan santri, ketersediaan APD dan hand sanitazer sebagai kebutuhan utama, bahkan kalo perlu kita dorong Pemkot Bandung untuk mengalokasikan anggaran agar tiap pesantren dibuatkan Pusat kesehatan Pesantren (puskestren). Itu sebagai bentuk perjuangan PKB bagi pesantren.
“Mari bersama kita perhatikan pesantren-pesantren juga mendapatkan hak yang sama dengan pendidikan formal lainnya ditengah pemberlakukan New Normal,” ajak H Erwin.
Walaupun di kota Bandung Fraksi PKB bergabung dengan PSI tapi DPC PKB Kota Bandung yakin Pemkot Bandung akan mendengar usulan dari Fraksi PKB di DPRD Kota Bandung.
“Karena ini bentuk pejuangan yang sangat mulia sebagai inisiatif dalam penguatan sekaligus dukungan untuk lembaga pendidikan keagamaan di Kota Bandung secara khusus, mengajarkan mentalitas dan spritiual dan membangun moralitas anak bangsa kearah yang lebih mengakar pada jiwanya,” tambah H Erwin.
“Terlebih kewajiban kita mendorong segala pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat konstitusi,” pungkasnya.
(Red. Iwnaruna/Azay)
Discussion about this post