KOTA BANDUNG, METRO JABAR.ID
Sejak merebaknya kasus Covid-19 di Indonesia, frekuensi telepon di layanan pusat panggilan 119 meningkat 27,91% dibandingkan dengan rata-rata dua bulan lalu. Jumlah panggilan terkait Covid-19 meningkat signifikan pada tanggal 15 Maret 2020.
Kepala Sub Bagian UPT Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu/PSC 119 Dinkes Kota Bandung, Eka Anugrah mengungkapkan hingga 20 Maret 2020, ada 210 panggilan terkait Covid-19.
“Kebanyakan dari warga yang mengonsultasikan kondisi yang dialami. Ada kekhawatiran terhadap Covid-19,” ujar Eka Anugerah kepada Humas Kota Bandung, Sabtu (21/3/2020).
Setiap menerima panggilan, tim 119 akan mengkonfirmasi gejala penelepon. Jika memiliki gangguan kesehatan, tim akan melakukan tindakan-tindakan sesuai prosedur.
“Kami arahkan langsung sesuai SOP. Apakah harus karantina di rumah, datang ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) atau dievakuasi dari rumah,” kata Eka.
Tak hanya memberikan rekomendasi tindakan kesehatan, tim yang bersiaga 24 jam penuh ini juga melayani konsultasi dan edukasi terkait keluhan atau pertanyaan apapun dari warga. Sebagian besar yang meminta layanan 119 juga adalah fasilitas kesehatan yang berkoordinasi untuk memberikan rujukan.
“Rumah sakit yang akan merujuk wajib call ke 119 untuk koordinasi ke rumah sakit tujuan. Sehingga tidak ada ceritanya (pasien) safari rumah sakit,” jelas Eka.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Komunikasi dan informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Dicky Wishnumulya mengungkapkan, selama satu pekan ini, mulai tanggal 15 – 21 Maret sudah ada 21 panggilan yang masuk mengenai virus Corona ini.
“Dari tanggal 15-21 Maret ini ada 21 panggilan yang masuk ke 112,” tutur Dicky.
Dicky menambahkan, kebanyakan masyarakat yang menanyakan mengenai gejala langsung dalam tubuhnya. Seperti, batuk, pilek, flu, pusing kepala dan sebagainya.
“Paling banyak ditanyakan warga itu keluhkan tentang batuk, pilek, flu, panas dan sebagainya. Rata-rata tenggorokan yang sering dirasakan. Intinya langsung menanyakan mengenai kesehatan,” beber Dicky.
Ia tegaskan, semua laporan yang masuk ke call center 112 langsung ditindaklanjuti ke call center 119.
“Semua laporan langsung kami tindaklanjuti ke 119. Nantinya oleh Dinkes di ditindaklanjuti kembali,” tambah Dicky.
Selain merebaknya virus ini, lanjutnya, call center 112 menerima laporan masyarakat mengenai beberapa urusan seperti infrastruktur, pohon tumbang, kebakaran, kemacetan dan urusan lainnya.
“Kalau dari awal sebelum adanya covid 19 ini, kita tangani keluhan masyarakat, seperti, jalan bolong, pohon tumbang, kebakaran, macet dan lain-lain,” tandasnya. (Iwnaruna/Azay)
Discussion about this post