KOTA BANDUNG, METRO JABAR.ID
Reses Dewan DPRD Provinsi Jawa Barat, Rafael Situmorang kali ini berlangsung di HP2B (Himpunan Pedagang Pasar Baru Bandung) Jln Otto Iskandar Dinas 81-89 Braga, Sumurbandung, Kota Bandung, 6/3/2020 pukul 16:00 WIB.
Hadir warga sekitar, tokoh, sesepuh, perwakilan PD Pasar Bermartabat, para perwakilan pedagang, simpatisan, Ketua HP2B Iwan Suhermawan dan para tamu undangan lainnya.
Adapun susunan acara tersebut yaitu silaturahmi, menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama, paparan-paparan, tanya-jawab dan ditutup doa.
Rafael Situmorang yang yang dipanggil akrab bang Rafael dari komisi I, menturkan fungsinya sebagai dewan yaitu budgeting (Anggaran), legislasi (membuat aturan perda) dan controlling (pengawasan). Dewan harus terbiasa diingatkan hingga dimarahi rakyat sejak diberi amanah bulan september 2019.
“Masalah anggaran sudah berjalan dan kebetulan saya bukan bagian, saya lebih fokus pada legislasi perihal pusat distribusi Jawa Barat yang diinisiasi murni oleh Fraksi PDI Perjuangan” jelas bang Rafael.
Dianggap penting karena untuk mempermudah regulasi distribusi antara petani dan penjual (pasar), memudahkan distribusi pasokan, menghilangkan sistem ijon dan menstabilkan harga serta tersedianya stok bahan pokok juga kepastian harga dan menekan inflasi.
“Karena selama ini hasil para petani Jawa Barat lari ke Jakarta lewat pasar jaya dan food station, maka pusat distribusi Jawa Barat sebagai solusi untuk lebih utamakan memenuhi kebutuhan masyarakat Jabar” paparan bang Rafael.
“Dalam fungsi pengawasan tentunya dewan harus mengawasi jalannya pemerintahan Ridwan Kamil dengan menyintreknya (mengkritisi) jika tidak sesuai amanah” tandasnya.
Sementara kang Iwan yang sudah menganggap adik pada Rafael Situmorang menitipkan pesan jangan berubah dari jati diri sebagai pejuang untuk masyarakat seperti dulu menjadi advokasi (penasehat) masyarakat, seperti yanv yang telah berjuang sebagai pengacara tanpa pamrih pada masyarakat dan saya pada saat lalu.
“Tolong sampaikan dik, untuk keberlangsungan pasar baru ini agar tata kelola dan manajemen pasar untuk para pedagang diperhatikan karena pasar baru merupakan sentra ekonomi industri warga kota Bandung yang sangat berpengaruh membantu semua bidang seperti pariwisata, ekraf, kuliner serta produk UMKM dan rumahan lainnya” paparan kang Iwan.
Sarana dan prasarana penunjang, apalagi jalan Otista termasuk jalan provinsi harus di upayakan pemkot Bandung dan Pemprov memudahkan akses bagi pembeli lokal hingga mancanegara.
“Pasar baru merupakan pasar terbesar di Jawa Barat dan kebanggaan yang sepatutnya kita jaga bersama-sama agar semua pengunjung merasakan keamanan, kenyamanan, pelayanan serta merasakan rindu ingin kembali berbelanja lagi” beber kang Iwan.
Sebagai Ketua HP2B, kang Iwan juga menyampaikan keinginan para pedagang.
“Dan terus memberikan solusi terbaik bagi keberlangsungan para pedagang yang semoga hal ini juga bahagian dari mata rantai pusat distribusi Jawa Barat” pungkasnya. (Iwnaruna/Azay)
Discussion about this post