BANDUNG, MBInews.id – Sigit Iskandar yang biasa disapa kang Sigit mengapresiasi positif langkah DPU dan DPKP3 dalam menginisiasi Kafe Walungan di Babakan Irigasi samping pasar Ulekan sebagai langkah dan terobosan mengedukasi masyarakat sadar lingkungan disamping nilai ekonomis.
Ditemui di ruang kerja Kabid Seni dan Budaya Disbudpar Kota Bandung, Kang Sigit nampak antusias terhadap Kafe Walungan kedepannya jika terus diperkembangkan yang pasti akan berdampak positif pada semua bidang yang berkenaan, seperti lingkungan hidup terjaga, pematik habit dan disiplin tercipta, edukasi sadar lingkungan tertanam, pariwisata kuliner semarak yang tentunya menambah penghasilan dan nilai ekonomis, Senin sore, 20:00 WIB, 23/12 /19.
Langkah DPU dan DPKP3 harus didukung oleh semua pihak, Pemkot Bandung, DPRD Kota Bandung dan seluruh lapisan unsur elemen komunitas masyarakat kota Bandung.
“Kafe Walungan dengan sendirinya menanamkan kebiasaan baik masyarakat untuk sadar terhadap lingkungan membuang limbah sampah tidak lagi sembarangan ke sungai dan disamping itu juga timbul rasa pengawasan merasa memiliki sungai adalah milik kita” penjelasan kang Sigit.
“Pastinya lambat laun mendidik masyarakat disiplin untuk tidak membuang sampah sembarangan karena merasa diawasi yang akan tertanam pematik habit baik” imbuh kang Sigit.
“Kafe Walungan ini juga bisa menjadi potensi baik masyarakat berkarya dan berkreatifitas mengembangkan kuliner sehingga akan menambah dan merambah pada penghasilan” tambah kang Sigit.
Kafe Walungan merupakan inspirasi dan inovasi nilai perbarukan yang harus jadi andalan komoditas untuk menambah anggaran pendapatan daerah jika kelola dengan baik, konstinyu, berkesinambungan dan sungguh-sungguh.
Memang tidak mudah menjalankan hal semua itu tanpa dukungan dari semua pihak, tapi menjadi mudah jika semua bisa bahu membahu terlebih untuk kepentingan semua pihak dan bidang sasaran yang tertuju.
“Bisa jadi Kafe Walungan menjadi Trend Baik dimasa yang akan datang sebagai rujukan pariwisata pavorit kota Bandung” ungkap kang Sigit.
“Caina herang laukna beunang” pungkasnya. (iwnaruna/mbi)
Discussion about this post